Keputihan sering menjadi keluhan yang cukup menganggu para perempuan terutama disaat
        mereka sedang aktif beraktifitas. Keputihan berupa cairan yang keluar dari vagina
        bisa dikatakan merupakan keluhan yang hampir dialami oleh setiap perempuan sejak
        mereka mulai masuk pubertas. Namun tidak banyak perempuan yang tahu apa itu keputihan
        dan terkadang menganggap sepele persoalan keputihan ini. Secara umum, setiap orang
        menganggap keputihan yang terjadi pada perempuan merupakan hal yang wajar. Pendapat
        seperti ini tidak sepenuhnya benar, karena ada berbagai penyebab yang dapat mengakibatkan
        keputihan. Keputihan yang normal memang merupakan hal yang wajar. Namun, keputihan
        yang tidak normal dapat menjadi petunjuk adanya penyakit yang harus diobati. Untuk
        itu kita mesti tahu apa sebenarnya keputihan itu, seperti apa tanda-tandanya dan
        bagaimana mencegah serta mengobatinya.
        Pada dasarnya keputihan terdiri atas dua jenis yakni keputihan yang normal (fisiologis)
        dan keputihan tidak normal (patologis sebagai indikasi atau pertanda adanya penyakit).
    
        Keputihan yang normal (fisiologis) terjadi sewaktu menjelang, sesudah, atau
        di tengah-tengah siklus menstruasi, bisa juga disaat perempuan sedang stress, keletihan
        dan bergairah seksual. Jumlahnya tidak terlalu banyak, berwarna jernih atau putih.
        Keputihan fisiologis biasanya terjadi tidak lebih dari 1 minggu. Keputihan ini disebabkan
        oleh hormon yang ada di dalam tubuh wanita yakni estrogen dan sebagai tanda bahwa
        vagina sedang bekerja untuk membersihkan dirinya sendiri dengan bantuan bakteri
        baik didalam vagina.
        Sebaliknya untuk keputihan tidak normal (patologis) dapat ditandai dengan
        jumlah cairan yang amat banyak, berwarna kekuningan/kecoklatan/kehijauan, menimbulkan
        bau tak sedap atau amis dan dapat disertai keluhan-keluhan seperti gatal, nyeri,
        terjadi pembengkakan pada bibir vagina, terasa panas dan pedih ketika buang air
        kecil, serta nyeri di perut bagian bawah dan cairan keluar setiap saat. Keputihan
        seperti ini bisa terjadi hampir setiap hari dan dalam waktu cukup lama. Yang mesti
        diwaspadai adalah munculnya keputihan patologis bisa sebagai tanda bahwa daerah
        intim sedang terjadi infeksi yang disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus
        dan parasit. Selain itu penyebab dari keputihan patologis bisa dikarenakan adanya
        kelainan organ intim (cedera saat persalinan, operasi pengangkatan rahim, radiasi
        pada kanker organ reproduksi atau akibat kanker itu sendiri), tanda adanya benda
        asing, tumor ganas (sel tumbuh sangat cepat secara abnormal dan mudah rusak akibatnya
        terjadi pembusukan dan pendarahan, cairan banyak, bau busuk, sering disertai darah
        tak segar), tanda menopause (sel-sel dan vagina mengalami hambatan dalam pematangan
        sel akibat tidak adanya hormon estrogen, vagina menjadi kering, sering timbul rasa
        gatal karena tipisnya lapisan sel sehingga mudah luka dan timbul infeksi lain).
        Bila keputihan patologis terjadi di masa kehamilan bisa menyebabkan terjadinya persalinan
        prematur dan kelahiran bayi dengan berat lahir rendah. Dampak dari keputihan patologis
        jika tidak segera diobati dapat menimbulkan penyakit radang panggul bahkan sampai
        kemandulan (infertilitas) karena kerusakan dan tersumbatnya saluran telur.
        Cara mencegah dari keputihan patologis bisa diusahakan dengan menjaga kebersihan
        daerah intim terutama yang berkaitan dengan penggunaan air saat membilas vagina
        (di toilet umum), cara bilas dari arah depan ke belakang untuk menghindari perpindahan
        kuman dari dubur ke vagina, jangan suka bertukaran pengunaan handuk sesama teman
        atau sodara perempuan, jalani pola hidup sehat, cukup tidur, olah raga teratur,
        makan makanan dengan gizi yang seimbang, kurangi makanan dan minuman yang mengandung
        penyedap rasa, pewarna dan pengawet, hindari gonta ganti pasangan seksual (seks
        bebas), bagi wanita yang sudah pernah melakukan hubungan seksual, setiap tahun harus
        melakukan papsmear untuk mendeteksi sel-sel yang ada di mulut dan leher rahim.
        Selain pencegahan diatas, apa yang mesti dilakukan jika keputihan berwarna bening
        terjadi lebih dari 1 minggu bahkan terlalu sering dan muncul keputihan patologis?
        Segeralah berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan terapi yang tepat.

 Keputihan Yang Meresahkan
Keputihan Yang Meresahkan 
 















 
 








 
