"kita bawa kemarkas aja!kita sandra disana!" seorang cowok mengomando.
Dua orang diantara merekapun langsung mengamit lenganku dan menyeretku
paksa. Aku meronta ronta berteriak minta tolong tapi tempat ini sangat
sepi, diluar jangkauan penduduk komplek apalagi larut malam begini.
BUGH! Seseorang menarik lengan sicowok bertato dan langsung menonjoknya keras . Raka! Lenganku masih digamit tapi tak ditarik tarik lagi. Mereka nyengir dan tersenyum remeh menatap Raka.
"oh..sang pangeran dateng! Mau nyelametin tuan putri?"
"ouh so sweet.."
"bagus lo kesini! Lo bawa CD nya?"
"gue udah bilang CD itu nggak ada sama gue!"
"ouh, gitu?lo mau kepala ni cewek gue penggal!" cowok yg mengamit lengan kananku langsung mengeluarkan pisau nya dan diletakkan didepan leherku.
"jangan!"teriak Raka.
"kalo gitu siniin CD nya!"
"nggak ada! CD itu jatuh kesungai dan gue nggak tau gimana CD itu sekarang! Jangan libatin orang yg nggak tau apa apa! Lepasin dia!" tegas Raka. Ia mencoba mendekatiku. Bugh! Wajahnya ditonjok lalu yang lainnya mengeroyoknya kecuali dua orang disampingku. Aku berteriak histeris namun harus diam dengan ancaman pisau didepan leherku.
"sekali lagi gue minta! Mana CD nya?"
"GUE NGGAK TAU!!"
"DIMANA??"
"NGGAK.." mataku terbelalak lebar. Sebuah pisau ditancapkan tepat didada Raka. Aku terduduk lemah.
"lo ngapain? Mampus kita! Kabur cepet!" mereka berlima kabur tapi terlambat mereka dikepung polisi. Aku merangkak mendekati Raka yang sudah tergeletak di jalanan. Darah segar mengalir dari sobekan di dadanya. Aku memangkunya dan menggenggam tangannya erat.
"Raka!bertahan..jangan tinggalin aku..kamu harus kuat!" kataku lirih sambil mengusap kepalanya. Ia menatapku sayu seolah tak sanggup lagi menahan rasa sakit.
"Nit..maaf..aku, aku nggak sanggup! Kalo aku emang harus pergi..anggap ini mimpi..anggap aku ini cuma ada dimimpi kamu..jangan takut kehilangan aku..meskipun kamu nggak balas cintaku..aku tetap akan mencintai kamu..selamanya" matanya tertutup terbuka. Kugenggam tangannya semakin erat. Memberi kekuatan.
Bersambung...
^_^ thanks and please like ^_^
BUGH! Seseorang menarik lengan sicowok bertato dan langsung menonjoknya keras . Raka! Lenganku masih digamit tapi tak ditarik tarik lagi. Mereka nyengir dan tersenyum remeh menatap Raka.
"oh..sang pangeran dateng! Mau nyelametin tuan putri?"
"ouh so sweet.."
"bagus lo kesini! Lo bawa CD nya?"
"gue udah bilang CD itu nggak ada sama gue!"
"ouh, gitu?lo mau kepala ni cewek gue penggal!" cowok yg mengamit lengan kananku langsung mengeluarkan pisau nya dan diletakkan didepan leherku.
"jangan!"teriak Raka.
"kalo gitu siniin CD nya!"
"nggak ada! CD itu jatuh kesungai dan gue nggak tau gimana CD itu sekarang! Jangan libatin orang yg nggak tau apa apa! Lepasin dia!" tegas Raka. Ia mencoba mendekatiku. Bugh! Wajahnya ditonjok lalu yang lainnya mengeroyoknya kecuali dua orang disampingku. Aku berteriak histeris namun harus diam dengan ancaman pisau didepan leherku.
"sekali lagi gue minta! Mana CD nya?"
"GUE NGGAK TAU!!"
"DIMANA??"
"NGGAK.." mataku terbelalak lebar. Sebuah pisau ditancapkan tepat didada Raka. Aku terduduk lemah.
"lo ngapain? Mampus kita! Kabur cepet!" mereka berlima kabur tapi terlambat mereka dikepung polisi. Aku merangkak mendekati Raka yang sudah tergeletak di jalanan. Darah segar mengalir dari sobekan di dadanya. Aku memangkunya dan menggenggam tangannya erat.
"Raka!bertahan..jangan tinggalin aku..kamu harus kuat!" kataku lirih sambil mengusap kepalanya. Ia menatapku sayu seolah tak sanggup lagi menahan rasa sakit.
"Nit..maaf..aku, aku nggak sanggup! Kalo aku emang harus pergi..anggap ini mimpi..anggap aku ini cuma ada dimimpi kamu..jangan takut kehilangan aku..meskipun kamu nggak balas cintaku..aku tetap akan mencintai kamu..selamanya" matanya tertutup terbuka. Kugenggam tangannya semakin erat. Memberi kekuatan.
Bersambung...