"dendam?buat apa?aku nggak dendam walaupun itu rasanya sakit
banget..biar Tuhan aja yg balas mereka" tuturnya sambil tersenyum yg
kupastikan adalah senyum yg dipaksakan. Aku menatapnya antara iba dan
sayang. Mulia sekali hatinya.
"aku antar pulang!" katanya sambil bersiap bangkit.
"luka kamu belum diperban!" tukasku, ia yg sudah berdiri terhuyung duduk mungkin karna sakit dikepalanya.
"sini" ujarku sambil mengambil perban dan membalut lukanya dengan telaten. Selesai!
"ah,udah mendingan..ayo! Ntar orang tua kamu nyariin" katanya sambil mengulurkan tangan padaku. Aku meraihnya dan diapun mengantarku pulang. Meskipun aku rada rada khawatir juga kalau bertemu orang orang jahat itu lagi.
***
Hari ini hampir setiap menitnya kuhabiskan dengan Raka. Kami bahkan bolos sekolah dan duduk dibelakang sekolah. Ini kemauanku! Aku memaksa ikut membolos bersamanya. Awalnya hanya satu mata pelajaran tapi ternyata aku ketagihan dan jadilah kami membolos disemua mata pelajaran hari ini. Entah apa yg kunikmati dengannya disini? Hanya duduk berdampingan. Membaca komik masing masing dan susah payah menahan tawa. Setelah bosan baca komik, kami bermain game di HP masing masing. Game yang sama dan bersaing menakhlukkan level demi level. Ketika sekolah sepi karena semua sudah pulang, dia mulai menyanyikan lagu untukku. Meskipun tanpa musik,lagu itu tetap enak didengar karena suaranya yg merdu.
"Nita.."
"hm?"
"mungkin ini..pertemuan terakhir kita" ucapannya sedikit membuatku tersentak. Ku tatap wajahnya yg meneduhkan.
"maksud kamu apa?"
"setiap pertemuan pasti ada perpisahan kan?mulai sekarang..kita nggak usah ketemu lagi..aku takut..kamu akan ikut dalam bahaya.."
"kamu kenapa sih?"
"aku rasa..kita harus berpisah..anggap kita nggak pernah ketemu oke?" ia beranjak dari tempatnya kemudian pergi meninggalkanku. Aku tercengang. Apa ini? Setelah apa yg kami lalui bersama, sekarang dia mau pergi? Menyuruhku menganggap kami tak pernah bertemu? Dia gila! Air mataku menetes entah karna apa.
Bersambung...
^_^ thanks and please like ^_^
"aku antar pulang!" katanya sambil bersiap bangkit.
"luka kamu belum diperban!" tukasku, ia yg sudah berdiri terhuyung duduk mungkin karna sakit dikepalanya.
"sini" ujarku sambil mengambil perban dan membalut lukanya dengan telaten. Selesai!
"ah,udah mendingan..ayo! Ntar orang tua kamu nyariin" katanya sambil mengulurkan tangan padaku. Aku meraihnya dan diapun mengantarku pulang. Meskipun aku rada rada khawatir juga kalau bertemu orang orang jahat itu lagi.
***
Hari ini hampir setiap menitnya kuhabiskan dengan Raka. Kami bahkan bolos sekolah dan duduk dibelakang sekolah. Ini kemauanku! Aku memaksa ikut membolos bersamanya. Awalnya hanya satu mata pelajaran tapi ternyata aku ketagihan dan jadilah kami membolos disemua mata pelajaran hari ini. Entah apa yg kunikmati dengannya disini? Hanya duduk berdampingan. Membaca komik masing masing dan susah payah menahan tawa. Setelah bosan baca komik, kami bermain game di HP masing masing. Game yang sama dan bersaing menakhlukkan level demi level. Ketika sekolah sepi karena semua sudah pulang, dia mulai menyanyikan lagu untukku. Meskipun tanpa musik,lagu itu tetap enak didengar karena suaranya yg merdu.
"Nita.."
"hm?"
"mungkin ini..pertemuan terakhir kita" ucapannya sedikit membuatku tersentak. Ku tatap wajahnya yg meneduhkan.
"maksud kamu apa?"
"setiap pertemuan pasti ada perpisahan kan?mulai sekarang..kita nggak usah ketemu lagi..aku takut..kamu akan ikut dalam bahaya.."
"kamu kenapa sih?"
"aku rasa..kita harus berpisah..anggap kita nggak pernah ketemu oke?" ia beranjak dari tempatnya kemudian pergi meninggalkanku. Aku tercengang. Apa ini? Setelah apa yg kami lalui bersama, sekarang dia mau pergi? Menyuruhku menganggap kami tak pernah bertemu? Dia gila! Air mataku menetes entah karna apa.
Bersambung...