"kita kerumah sakit ya.." kataku saat dia mulai melepas pelukannya. Ia
menggeleng sambil memegangi kepalanya yg semakin kebanjiran darah itu.
"bawa aku pulang" katanya sedikit memelas.
Akupun memapah nya berjalan kearah yang ditunjukkannya. Ia sudah sekarat begini malah tidak mau kerumah sakit.
Kami sampai didepan sebuah rumah model lama yang lumayan besar. Raka bilang ini rumahnya. Akupun memapahnya masuk.
Kubantu dia menduduki tempat tidurnya lalu mencari cari kotak obat dilaci meja kecil disisi tempat tidurnya.
"ada dikamar mandi" katanya datar. Aku mengangguk lalu melangkah kekamar mandi dikamarnya. Lalu kembali ketempatnya dengan kotak obat ditanganku. Kuambil sebaskom air juga untuk membersihkan darahnya.
Ia hanya diam, tak mengeluh sedikitpun padahal aku yakin ini sangat sakit.
"kamu tinggal sendirian?" tanyaku sambil memandang sekitar. Dari awal memasuki rumah ini memang sudah sangat sepi.
"ya.."jawab Raka singkat.
"keluarga kamu kemana?"
"mereka udah meninggal" aku terhenyak lalu mengusap punggungnya sembari terus membersihkan darahnya.
"oh ya..kamu mau tau siapa mereka?"tanya Raka.
"orang yg mukulin kamu?" Raka mengangguk.
"dulu..disekolah yg lama..aku mergokin mereka..lagi..merkosa cewek ditoilet.. Aku tau mereka mau seneng seneng,buktinya salah satu dari mereka ngerekam perlakuan jahat itu pake handycam.. Aku nggak bisa apa apa,karna aku pasti bakal kalah sama mereka..jadi aku ngelaporin ke satpam. Mereka kabur dan handycam nya jatuh.. Aku sempat ngambil CD nya,rencananya mau aku kasih polisi..tapi..CD itu jatuh kesungai, mereka tau aku yg ngambil CD itu karna waktu mereka kabur mereka sempat liat aku..sampe sekarang mereka masih ngira kalo CD itu ada sama aku, mereka selalu ngejar ngejar aku..bahkan mereka.." Raka terdiam lalu menyusut butiran disudut matanya.
"mereka bunuh orang tua aku" katanya sedih. Aku terkejut. Adakah manusia sekeji mereka itu?
"mereka bakar rumah lama aku dan orang tuaku meninggal,cuma aku yg selamat.."
"kamu nggak dendam?" ia tersenyum mendengar pertanyaanku
Bersambung...
^_^ thanks and please like ^_^
"bawa aku pulang" katanya sedikit memelas.
Akupun memapah nya berjalan kearah yang ditunjukkannya. Ia sudah sekarat begini malah tidak mau kerumah sakit.
Kami sampai didepan sebuah rumah model lama yang lumayan besar. Raka bilang ini rumahnya. Akupun memapahnya masuk.
Kubantu dia menduduki tempat tidurnya lalu mencari cari kotak obat dilaci meja kecil disisi tempat tidurnya.
"ada dikamar mandi" katanya datar. Aku mengangguk lalu melangkah kekamar mandi dikamarnya. Lalu kembali ketempatnya dengan kotak obat ditanganku. Kuambil sebaskom air juga untuk membersihkan darahnya.
Ia hanya diam, tak mengeluh sedikitpun padahal aku yakin ini sangat sakit.
"kamu tinggal sendirian?" tanyaku sambil memandang sekitar. Dari awal memasuki rumah ini memang sudah sangat sepi.
"ya.."jawab Raka singkat.
"keluarga kamu kemana?"
"mereka udah meninggal" aku terhenyak lalu mengusap punggungnya sembari terus membersihkan darahnya.
"oh ya..kamu mau tau siapa mereka?"tanya Raka.
"orang yg mukulin kamu?" Raka mengangguk.
"dulu..disekolah yg lama..aku mergokin mereka..lagi..merkosa cewek ditoilet.. Aku tau mereka mau seneng seneng,buktinya salah satu dari mereka ngerekam perlakuan jahat itu pake handycam.. Aku nggak bisa apa apa,karna aku pasti bakal kalah sama mereka..jadi aku ngelaporin ke satpam. Mereka kabur dan handycam nya jatuh.. Aku sempat ngambil CD nya,rencananya mau aku kasih polisi..tapi..CD itu jatuh kesungai, mereka tau aku yg ngambil CD itu karna waktu mereka kabur mereka sempat liat aku..sampe sekarang mereka masih ngira kalo CD itu ada sama aku, mereka selalu ngejar ngejar aku..bahkan mereka.." Raka terdiam lalu menyusut butiran disudut matanya.
"mereka bunuh orang tua aku" katanya sedih. Aku terkejut. Adakah manusia sekeji mereka itu?
"mereka bakar rumah lama aku dan orang tuaku meninggal,cuma aku yg selamat.."
"kamu nggak dendam?" ia tersenyum mendengar pertanyaanku
Bersambung...